Skip to main content

Explore Bandung, si Paris Van Java

Bandung!
Apa yang ada dipikiran kamu saat mendengarkan kata "BANDUNG" ?


Bandung lautan api? Paris Van Java? cewe-cewe nya yang aduhai? Produk susunya? Pusat perbelanjaan yang murah? atau ada yang lain?
Buat aku, saat mendengar kata Bandung, yang aku ingat langsung ada "LEMBANG". Kenapa Lembang? Karna Lembang lah pusat wisata Bandung (buat aku).


Kali ini aku mau sharing bolang aku ke Bandung, aku ngebolang bareng 1 orang teman, jadi kita berdua.

This is my journey in Bandung !

Sebenernya aku cuma terbayang-bayang aja kalau Bandung itu seperti apa sih? Cari-cari di internet, wih keren-keren ya tempat wisatanya, ditambah lagi ada junior aku yang posted foto-foto dia lagi di salah satu wisata Lembang di FB, Makin penasaran dengan Bandung, akhirnya 2 hari kemudian, aku ngobrol sama temen, ayo ngebolang ke Bandung, tanpa pikir panjang, deal.
Temen aku langsung booking tiket kereta PP (Rp. 140.000,- per orang), untuk masalah penginapan, ga pikir lama-lama karna ada temen juga yang tinggal di Bandung dan nginep disana deh.

  • 1st day, 
Berangkat Jumat 11 sept 2015 jam 21.00 WIB dari St.Pasar Senen naik kelas eko kerete Serayu Malam, sampai Bandung di St.Kiaracondong hari Sabtu 12 sept 2015 jam 00.00 WIB, ya lebih sedikit lah. Karna udah pagi buta, dari stasiun, kami pesen Go-Jek untuk ke daerah Dago tepatnya Jl. IR H.Juanda (tempat temen buat nginep) bayar 10.000,- per orang, nyampe lokasi, ga langsung tidur tapi ngobrol-ngobrol dulu sampai jam 3 pagi, maklum udah lama ga ketemu, akhirnya luapin rasa kangen dulu, Hahahahaaa..... setelah itu baru tidur sampai jam 7 pagi.

Dihari sabtu 12 sept 2015, hari cerah, airnya semriwing banget bikin beku badan tapi harus tetep mandi. Pagi-pagi udah wangi, cus lanjut petulangan.

  • Petualangan pertama kami itu ke Taman Bunga Begonia, Lembang Bandung.


Begini rutenya:
  1. Karna deket, kami jalan kaki dari tempat temen di Jl. Bangbayang (deket Dago Asri) ke Pasar Simpang Dago
  2. Dari Pasar Simpang Dago naik angkot ke Terminal Ledeng Rp. 4.000,- per orang
  3. Dari terminal Ledeng naik angkot ke Pasar Lembang Rp. 7.500,- per orang
  4. Dari Pasar Lembang naik delman ke Taman Bunga Begonia Rp. 15.000,- per orang (sebenernya dari Ps. Lembang ke Taman Begonia itu ada angkot cuma sangat jarang lewatnya)
  5. Sampai Taman Bunga Begonia, bayar tiket masuk Rp. 10.000,- per orang (weekend), kalo weekdays, cukup bayar Rp. 5.000,- per orang. Ada tambahan biaya jika membawa kamera profesional atau sejenis DSLR kena biaya Rp. 50.000 per kamera.


  • Petualangan kedua kami dari Taman Bunga Begonia ke Dusun Bambu.

Begini rutenya:
  1. Dari Taman Bunga Begonia naik angkot kuning sampai ke Persimpangan Komplek Seskoau (deket masjid Komplek Seskoau) Rp. 7.500,- per orang
  2. Dari masjid itu, kami naik Go-Jek ke Dusun Bambu Rp. 10.000,- per orang
  3. Tiket masuk Dusun Bambu bayar Rp. 15.000,- per orang
  4. Berhubung lapar, kami pesan makanan, harganya terhitung lumayan ya, lumayan mahal. Hahahaa.. Untuk bayar, kita mesti tukar uang dengan voucher. Jadi bayar makanannya menggunakan voucher dan voucher tidak bisa diuangkan lagi, jadi mesti diabisin deh tuh voucher. Harga makanan dan minumannya diatas Rp. 20.000,-
  5. Sudah menjelang sore, saatnya pulang. Pulang naik angkot kuning ke arah Cimahi (lupa daerah mana, pokoknya sampe penghabisan angkot itu deh) Rp. 7.500,- per orang
  6. Dari sana, kita jalan kaki ke arah Alun-Alun Cimahi, hari udah jam 7 malam, dari Alun-Alun Cimahi naik angkot ke terminal penghabisan angkotnya (lupa namanya) Rp. 7.500,- per orang
  7. Dari terminal itu, naik angkot ke Kalapa, Rp. 5.000,- per orang
  8. Dari Kalapa naik angkot ke Dago (Jl. Bangbayang), Rp. 7.5000,- per orang
  9. And finally, we're home. Soooo tired....

Himbauan aja, kalau mau ke 2 tempat wisata diatas, mending naik motor atau mobil pribadi. Kami coba naik kendaraan umu, behh sumpah cape dijalan aja, mana ga hafal jalan-jalan Bandung lagi.


  • 2nd day,
Hari kedua, Minggu 13 sept 2015, waktunya balik ke Jakarta. Kereta berangkat dari St.Kiaracondong jam 13.30 WIB. Kami sudah prepare dari pagi, kami ga mau langsung ke stasiun, kami mau bertualang lagi sebelum pulang, ya bertualangnya yang searah ke St.Kiaracondong juga.

Pertualangan ketiga kami, kemana kaki ini melangkah, yang penting jam 13.00 udah sampe St.Kiaracondong aja. Hahahaa..
Begini rutenya:
  1. Karna deket, kami jalan kaki dari tempat temen di Jl. Bangbayang (deket Dago Asri) ke Pasar Simpang Dago
  2. Dari Pasar Simpang Dago naik angkot ijo ke Simpang Dago (yang ada tulisan DAGO nya itu loh) Rp. 7.5000,- per orang
  3. Dari Dago, kami mau ke Alun-alun Bandung, nah liat di Waze, cuma 4 KM jaraknya, berasa deket, kami jalan kaki tuh kesana. Ternyata 4 KM itu jauh banget ya dibawa jalan kaki. Hahahaa.. Tapi selama perjalanan kaki itu, kami mampir ke beberapa tempat.
  4. Kami mampir ke: kantor Walikota Bandung, Taman Vanda, Braga (kalo diliat dari suasananya kayak Kota Tua, mungkin Braga itu "Kota Tua" nya Kota Bandung kali yah) setelah itu Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika, lalu sampailah ke Alun-alun Bandung. Beh luar binasa cape nyaaaa, perjananan kaki 3 jam lamanya, untung udaranya adem.
  5. Udah jam 11 siang, Dari Alun-alun Bandung, kami naik angkot yang langsung sampai ke St.Kiaracondong Rp. 7.5000,- per orang
  6. Finally sampai juga di St.Kiaracondong, dan naik kereta Serayu Pagi ke St.Pasar Senen.

Demikianlah petualangan kami dari JKT - BDG - JKT.
Semoga bisa jadi referensi temen-temen yang mau nyoba ngebolang seperti kami. :D
Himbauan sekali lagi, kalau mau jalan-jalan seperti ini, harus siap fisik 100%, tapi kalau ga mau ribet, mending bertualangnya naik mobil pribadi, jadi kemana-mana lebih gampang. :)

Comments

Popular posts from this blog

Jelajah Pantai Sako, destinasi wisata pantai baru di kawasan Bungus

4 Januari 2016, aku bersama 2 wanita kece bertualang ke Pantai Sako.   Petualangan ini menggunakan motor, karna angkutan umum agak susah, cuma ada satu-satu yang dimana antar angkutan umum bisa berjarak waktu 30 menit.. Perjalanan dimulai dari jam 1 siang, berangkat dari rumah. Eits jangan lupa persiapan bekal untuk disana karna biasanya klo di tempat wisata harga makanan bisa selangit.   Untuk menuju Pantai Sako, jalannya searah ke Pelabuhan Teluk Bayur. Klo naik motor, perjalanan ke Pantai Sako kurang lebih 1,5 jam aja dengan kecepatan 40km/jam dan ga ada macet. Saat udah sampai di Pelabuhan Teluk Bayur, kekecean pantai mulai jelas terpampang nyata. Dan berhubung kita tahunya jalan cuma nyampe situ, akhirnya kita nanyain ke salah seorang Bapak arah jalan ke Pantai Sako. Eh ternyata si Bapak ini mau ke arah Pantai Sako juga, yaudah si Bapak itu nebeng kita kesana.   Sepanjang jalan itu, viewnya kereeeennn......   Ini fotonya,   Ini view Pelabuhan Teluk Ba

Perlu bawa kamera kemanapun kaki melangkah! Kenapa?

Selamat siang.........selamat berakhir bulan, selamat menerima gaji bagi kamu yang baru terima gaji hari ini. Hari ini aku mau berbagi pengalaman mengenai kamera. Ya, KA ME RA ! Buat temen-temen, perlu ga sih bawa kamera setiap saat? Buat aku, perlu pake banget. Kenapa perlu? Karna sebagai seorang yang suka foto-foto, kamera adalah perangkat penting yang mesti aku bawa kemana kaki melangkah, mulai dari main ke rumah temen, ke kantor, jalan-jalan cuci mata di mall dan yang lainnya. Sederhana aja sih buat aku, aku itu orangnya kalau jalan (bawa kendaraan), selalu memperhatikan kanan dan kiri jalan yang aku lewati. Saat itu juga, pasti ada aja objek yang menarik perhatian aku, objek yang berada disuatu tempat yang ga semestinya, objek yang unik yang jarang ada, objek yang memanggil aku seperti ini, "Foto aku, foto aku. Aku sangat jarang seperti ini." atau "foto aku karna kamu hanya bisa menemukan aku hari ini saja." Setelah aku amati, aku liat-liat, aku perhat

KOMBAT? Yuk mengenal sekilas apa dan siapa itu KOMBAT

Ada yang tau KOMBAT? Komunitas yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta?  Bagi yang pernah traveling ke kawasan Kota Tua Jakarta, pasti ketemu dengan orang-orang dari komunitas ini, Pasti! Karna setiap harinya komunitas ini selalu ada di kawasan Kota Tua.  Kalau ada yang belum tau atau belum kenal lebih tepatnya (tapi sudah pasti pernah melihat wajah-wajah mereka). Simak cerita aku kali ini ya.  Mengenal sekilas siapa itu KOMBAT?  Sabtu, 10 Oktober 2015, aku mau solo-traveling ke Bogor. Ke Bogor naik commuterline dari St.Jakarta Kota.  Berhubung St.Jakarta Kota dekat dengan wisata sejarah Kota Tua, sebelum ke Bogor, aku mampir dulu ke Kota Tua untuk foto-foto.  Sesampainya di Kota Tua, aku langsung disuguhi pemandangan Satpol PP yang datang secara tiba-tiba, barengan ama aku, dan melakukan penertiban pedagang-pedagang yang sedang berjualan di kawasan lapangan Kota Tua (yang depan museum Fatahillah itu loh).  Jadi ternyata di lapangan wisata Kota Tua itu udah ga boleh