Skip to main content

Serunya solo-traveling ke Taman Bunga PERTAMA di Indonesia

Halo halo semua,
Aku sekarang mau berbagi perngalaman solo-traveling aku yang keeee.....ke berapa ya ini? Lupa, saking udah seringnya. Hahahaa..
Solo-traveling aku kali ini, jalan ke TBN, ya! Taman Bunga Nusantara yang letaknya di Cianjur, Bogor-Jawa Barat.

Dari rumah, aku naik motor ke Kota Tua karna aku ke Bogornya naik KRL dari St.Jakarta Kota. Aku parkir motor di Kota Tua, karna kalau parkir di daerah stasiun agak ragu. Sempet bingung juga cari parkiran, kan biasanya ada parkiran di seberang museum BI atau di dekat bank Mandiri, tapi sekarang udah ga ada lagi, udah ada tulisannya "DILARANG PARKIR."
Cari cari dan cari, keliling keliling dan keliling, akhirnya ketemu juga parkiran motornya yang ternyata dialihkan semua di Jl.Cengkeh (jalan sebelah kanan Cafe Batavia).
Sudah parkir motor, keliling Kota Tua dulu sambil foto-foto. Saat ambil foto, ada Bapak yang bekerja sebagai patung yang biasanya ada di lapangan kawasan Kota Tua (pasti tau kan kalian), Beliau minta difotoin, oke aku foto, lalu aku dan Beliau cerita-cerita, ternyata patung-patung yang biasa ada di kawasan Kota Tua itu ada komunitasnya dan namanya KOMBAT.
Mau tau apa sih itu KOMBAT? Baca disini aja ya.
Setelah cukup lama cerita, aku pamitan dengan Beliau untuk berangkat ke Bogor, lanjut solo-traveling nya. Aku jalan deh ke St.Jakarta Kota.

  • Dari St.Jakarta Kota, naik commuterline ke St.Bogor, berangkat jam stengah 11. Karna aku punya kartu e-Money, jadi aku bayarnya pake itu, ga perlu antri-antri lagi ke loket. Perjalanan kurang lebih 2 jam, dan tadi sempet mandek di St.Cikini karna ada kereta yang bermasalah.  Sampai di St.Bogor jam 1 siang waktu Bogor. 
  • Dari St.Bogor, naik angkot ijo 03 jurusan Bubulak - Term.Baranangsiang, turun di Term.Baranangsiang bayar Rp 5.000,- per orang.
  • Dari Term.Baranangsiang, mundur dikit ke belakang, disamping toko kue Rumah Talas (yang terkenal itu loh), nah naik elf jurusan Cianjur, bayar Rp 30.000,- per orang
Beehubung elf yang aku naikin udah penuh, jadi bisa langsung jalan. Kalau belum penuh, ya wasallam, mesti tunggu pull dulu. Perjalanan naik elf, startnya dari jam 13.30 waktu setempat, lewat jalan tol, namanya Tol Bogor Satelit, masuk ke arah Puncak, anginnya ajib, lumayan buat angin2an, asal ga masuk angin aja, kalau bahasa anak gaul sekarang,"enter wind". Hahahaaa...... 
Dari Tol Bogor Satelit (namanya keren yak), lalu lanjut ke Tol Ciawi.  Keluar dari tol, ketemu langsung (sebelah kanan) ama Masjid Agung Harakatul Jannah. Baru juga keluar tol, 100m di depan, eh ada yang berantem, sesama pengguna mobil Hond* (sebut merk dikit lah ya) Hahahaa..Sampai ada yang angkat-angkat gergaji segala, haduuuhhh..... 
Lanjut perjalanan lagi, liat-liat kanan kiri, ternyata kena ONE WAY, mantab! Sepanjang Jl.Cipayung dan sedikit Jl.Cisarua aku kena ONE WAY, dan itu memakan waktu banget sampai-sampai aku ketiduran saking BT nya, tapi selepas mulai dari pertengahan Jl.Cisarua, akhirnyaaa lancaarr dan rasa BT itu terbayar dengan view yang super kece, angin adem semriwing, suara-suara burung, mantab lah. Lanjut terus perjalanan sampai ke Ps.Cipanas, ketemu Masjid gede yang terkenal itu, Masjid Atta'awun.

  • And finally, sampai juga di gerbang masuk Taman Bunga Nusantara (TBN), naik ojek bayar Rp 15.000,- (hasil nego aku dengan kang ojeknya). Tadinya sih naik elf mau turun di Ps.Cipanas, supaya bisa naik angkot ke TBN nya tapi keburu sore, udah berangkat naik ojek deh. 
And touchdown! 




Akhirnya sampai juga di TBN, Taman Bunga Nusantara. Bayar tiket masuk per orang Rp 30.000,-
Ini list biaya yang mesti dikeluarin,




Ada larangannya juga. Dilarang bawa makanan/minuman dari luar, dilarang bawa hewan ke dalam, dilarang dilarang, banyak deh dilarangnya, aku ada foto sih. 
Ni dia,,

Sesudah masuk, ke toilet dulu untuk dandan cantik, maklum tadi naik ojek rambut aku merdeka banget, berkibar sana sini. 
Sudah ready, let's hunting! 
Aku jelajahi itu TBN, hampir semua kecuali wahana bermain dan rumah kaca karna waktunya ga cukup. Aku jelajahi,
  • Taman Jepang

    • Taman Perancis

    • Taman Bali

    • Taman Amerika

    • Taman Labirin

    Dan masih banyak lagi yang lainnya, kamu bisa liat di koleksi foto-foto aku ya, klik disini aja.

    Selama kelilingi itu taman, berbagai macam lagu diputar di daerah tertentu. Ada lagu Indonesia, lagu Amerika, lagu Perancis, sayangnya lagu Jepang ngga ada. Selain lagu, ditaman itu dipenuhi orang-orang Timur Tengah, dimana-mana berceceran. Hahahaa..

    Hari udah menjelang sore, it's time to back home.
    • Dari TBN naik angkot jurusan Ps.Cipanas-Mariwati, turun di Ps.Cipanas, bayar Rp 9.000,- per orang. 
    • Dari Ps.Cipanas, elf jurusan Bogor agak susah ditemuin. Tadi aja aku untung-untungan, sempet putus asa juga, sempet takut juga karna ga ada elf yang lewat-lewat, gimana pulangnyaaa....tapi thank God, ada elf Bogor yang lewat. Aku naik elf, 2 jam lebih perjalanannya karna kena ONE WAY again, sampai2 di tol pun macet, yasallam. Menunggu dan menunggu, akhirnya sampai juga di Term.Baranangsiang, jangan lupa bayar Rp 30.000,- per orang.
    • Dari Term.Baranangsiang naik angkot hijau 03 ke arah St.Bogor bayar Rp 4.000,- per orang
    • Naik commuterline, bayar pake e-Money, 2 jam perjalanan, sampai di St.Jakarta Kota 10.30 malam. 
    Cape pegel lelah jadi satu, pengen cepet2 sampai rumah. 
    Keluar dari St.Kota menuju parkiran motor yang dimana aku narok motor di area kawasan Kota Tua dan jengjeeeenngg......... 
    KOTA TUA PENUH MELIMPAH RUAH KE JALAN-JALAN AMA ANAK-ANAK MUDA. AMPUN DJ! 
    Mau jalanpun susah ga ketulung, pepet-pepetan udah kayak ikan pepes. Supaya cepat sampai parkiran, aku jalan cepat zep zep zep zep udah kayak mobil yang lagi nyalip-nyalip. Dan akhirnya sampai di parkiran motor, dan tadaaa.....astagaa parkiranyaaa yasallam padetnya ga ketulungan. Hahahaa.. 
    Keluar dari parkiran ke jalan raya aja juga susah tapi tetap bisa keluar walau agak sedikit ngantri. 
    Finally, keluar juga dari hiruk pikuk anak muda di kawasan itu dan jalan pulang ke rumah.. 


    Sekian ya teman-teman, aku udah sampai rumah dan mau tepar.. Sampai ketemu lagi di solo-traveling aku selanjutnya..

    Comments

    Popular posts from this blog

    Jelajah Pantai Sako, destinasi wisata pantai baru di kawasan Bungus

    4 Januari 2016, aku bersama 2 wanita kece bertualang ke Pantai Sako.   Petualangan ini menggunakan motor, karna angkutan umum agak susah, cuma ada satu-satu yang dimana antar angkutan umum bisa berjarak waktu 30 menit.. Perjalanan dimulai dari jam 1 siang, berangkat dari rumah. Eits jangan lupa persiapan bekal untuk disana karna biasanya klo di tempat wisata harga makanan bisa selangit.   Untuk menuju Pantai Sako, jalannya searah ke Pelabuhan Teluk Bayur. Klo naik motor, perjalanan ke Pantai Sako kurang lebih 1,5 jam aja dengan kecepatan 40km/jam dan ga ada macet. Saat udah sampai di Pelabuhan Teluk Bayur, kekecean pantai mulai jelas terpampang nyata. Dan berhubung kita tahunya jalan cuma nyampe situ, akhirnya kita nanyain ke salah seorang Bapak arah jalan ke Pantai Sako. Eh ternyata si Bapak ini mau ke arah Pantai Sako juga, yaudah si Bapak itu nebeng kita kesana.   Sepanjang jalan itu, viewnya kereeeennn......   Ini fotonya,   Ini view Pelabuhan Teluk Ba

    KOMBAT? Yuk mengenal sekilas apa dan siapa itu KOMBAT

    Ada yang tau KOMBAT? Komunitas yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta?  Bagi yang pernah traveling ke kawasan Kota Tua Jakarta, pasti ketemu dengan orang-orang dari komunitas ini, Pasti! Karna setiap harinya komunitas ini selalu ada di kawasan Kota Tua.  Kalau ada yang belum tau atau belum kenal lebih tepatnya (tapi sudah pasti pernah melihat wajah-wajah mereka). Simak cerita aku kali ini ya.  Mengenal sekilas siapa itu KOMBAT?  Sabtu, 10 Oktober 2015, aku mau solo-traveling ke Bogor. Ke Bogor naik commuterline dari St.Jakarta Kota.  Berhubung St.Jakarta Kota dekat dengan wisata sejarah Kota Tua, sebelum ke Bogor, aku mampir dulu ke Kota Tua untuk foto-foto.  Sesampainya di Kota Tua, aku langsung disuguhi pemandangan Satpol PP yang datang secara tiba-tiba, barengan ama aku, dan melakukan penertiban pedagang-pedagang yang sedang berjualan di kawasan lapangan Kota Tua (yang depan museum Fatahillah itu loh).  Jadi ternyata di lapangan wisata Kota Tua itu udah ga boleh

    Perlu bawa kamera kemanapun kaki melangkah! Kenapa?

    Selamat siang.........selamat berakhir bulan, selamat menerima gaji bagi kamu yang baru terima gaji hari ini. Hari ini aku mau berbagi pengalaman mengenai kamera. Ya, KA ME RA ! Buat temen-temen, perlu ga sih bawa kamera setiap saat? Buat aku, perlu pake banget. Kenapa perlu? Karna sebagai seorang yang suka foto-foto, kamera adalah perangkat penting yang mesti aku bawa kemana kaki melangkah, mulai dari main ke rumah temen, ke kantor, jalan-jalan cuci mata di mall dan yang lainnya. Sederhana aja sih buat aku, aku itu orangnya kalau jalan (bawa kendaraan), selalu memperhatikan kanan dan kiri jalan yang aku lewati. Saat itu juga, pasti ada aja objek yang menarik perhatian aku, objek yang berada disuatu tempat yang ga semestinya, objek yang unik yang jarang ada, objek yang memanggil aku seperti ini, "Foto aku, foto aku. Aku sangat jarang seperti ini." atau "foto aku karna kamu hanya bisa menemukan aku hari ini saja." Setelah aku amati, aku liat-liat, aku perhat